kegagalan itu sama nilainya dengan keberhasilan
apa bila kita sudah menjalankannya dengan
serius , benar dan sungguh sungguh

SEMPURNAKAN DIRI ANDA DENGAN . . . .
Parfum , segar harum tahan lama, original
30 mili Rp. 35.000 / 40.000
50 mili Rp. 50.000
100 mili Rp. 75.000
hub 24 jam : telp 0817.9108.005
..<< = Puisi = >>..

Kamis, 27 Desember 2012

Puisi: CERPEN ; AKHIRNYA KU MENEMUKANMU

Title*: CERPEN ; AKHIRNYA KU MENEMUKANMU

Catagory: Cerpen

Words: .



Rintik hujan pagi ini menyelimuti pinggiran pantai TASI. Kududuk seorang
diri disalah satu kursi Cau Can Tien (早餐館) menghadap kearah ombak laut
yang lagi pasang disana. Dinginnya cuaca pagi ini seakan membekukan aliran
darahku,ditambah kenangan indah beberapa tahun lalu ketika ku berlibur ke
Pacitan kian bekukan hati.

Sengaja ku habiskan waktu cutiku yang hanya tinggal 3 hari itu dengan
mengngunjungi "Goa Gong dan Goa Tabuhan" yang dulu pernah menyimpan kenangan
indah saat~saat berlibur dengan teman~teman waktu perpisahan sekolahku.
Ditambah wajah seorang pengamen yang pernah menolongku ketika itu terus
membayang diingatanku.

Nona,awas. . .!!!


Teriaknya sambil menarik tanganku dengan cepat hingga akupun berada dalam
rengkuhan tubuhnya.

Te...rima ...asih.

Ucapku dengan gugup sambil ku mencoba melepaskan diri dari dekapannya.



Andai waktu itu dia tidak menarikku,mungkin aku sudah tertabrak pengendara
motor yang melintas secara ugal~ugalan didepan "Goa Tabuhan" saat itu.

Sama~sama non. Oh ya,kamu tidak apa~apakan?


Iya,aku baik~baik saja kok. Sekali lagi terima kasih sudah nolongin aku
tadi.


Pemuda itu hanya membalas dengan senyum dan anggukkan kepalanya saja.
Sedangkan akupun kembali bergabung dengan teman~temanku yang lain menikmati
indah dan ajaibnya "Goa Tabuhan" itu.

Sebuah gua yang bisa memantulkan suara bila dipukul, bak alat~alat karawitan
atau gamelan.
Dua pesindenpun melanggamkan kidung jawa mengiringi bunyi tabuhan yang
dimainkan oleh para penabuh sore itu. Sementara dikejauhan kuperhatikan
pemuda tadi sedang asyik memainkan gitar dengan teman~temannya.

Aneh,disini kan sudah ada para pesinden yang melanggamkan langgam~langgam
jawa,dan ku yakin pasti banyak pendatang yg mengunjungi tempat ini menyukai
langgam~langgam jawa.
Tapi..., kenapa pemuda itu masih mau ngamen ditempat ini?
Sungguh suatu pertanyaan yang konyol dan juga aneh. Kenapa tiba~tiba aku
jadi ngurusi pemuda itu.


Ayo semuanya kumpul,waktunya sudah habis dan haripun juga sudah terlalu
sore. Semuanya masuk ke bus kita lanjutkan perjalanan kita.

Aba~aba dari panitia terdengar olehku,dan itu menandakan kalau rombonganku
harus pulang kemagetan meninggalkan gua tersebut.
Aku dan teman - temanpun mengantri untuk masuk kedalam bus.
Tapi tiba~tiba pemuda itu sudah berdiri disampingku.


Nona,darimana asalmu kalau boleh aku tau?

Kota "MITRA". Jawabku dengan malu~malu.

Nona kamu sungguh menawan,bolehkah ku tahu namamu?

Begitu pentingkah nama menurutmu?

Jawabku menimpali pertanyaannya.

Jelas penting! Tahukah nona dengan apa yang kurasa dalam hati saat ini?
Ku telah jatuh cinta karena paras cantikmu.

Dasar ya,semua cowok pinter sekali ngerayu dan ngegombal.

Aku serius!!!

Ucapnya lagi yang terasa begitu menyakinkan dihatiku.

Dyz,cepat masuk bus. Hari sudah terlalu sore,kita nanti kemalaman sampai
magetan!!!

Teriak salah seorang panitia kepadaku.

Dacgh. . . . Ku lanjutkan pertualanganku.
Oh ya,makasih banyak tadi sudah nolongin aku.

Aku "Irfansyah",kan ku cari kau di kotamu Dyz. . . !!!

Teriak Irfansyah mengiringi laju bus yang kutumpangi meninggalkan "Gua
Tabuhan" pelan tapi pasti menjauh hingga menghilang dari pandangan
Irfansyah.
Dan hingga kini perpisahan itu masih mengukir jelas diingatanku.
Lima tahun sudah waktu berganti. Hari itu sengaja aku bermalam dipenginapan
yang tidak jauh dari area "Gua Tabuhan" karena esok adalah hari terakhir aku
menghabiskan waktu cuti dan lusanya aku harus kembali lagi ke Taiwan memulai
rutinitasku sebagai perawat disebuah panti jompo.
Di hari yang terakhir itu aku sangat mengharapkan bisa bertemu kembali
dengan Irfansyah. Tapi apa yang aku harapkan tak seperti kenyataan yang
harus ku terima. Irfansyah tetap juga datang ketempat kenangan tersebut.
Hingga aku harus pulang kemagetan dengan membawa kekecewaan yang mendalam
hingga detik ini.


Angin berhembus kian dingin seiring gerimis yang turun gemericik secara
bergantian kebumi. Aku masih termenung seorang diri di Cau Chan Tien
(早餐館) Itu.

Oucgh. . . . Irfansyah.

Desahku diantara hembusan nafasku.

Apakah kamu masih sering ketempat itu menyanyikan lagu~lagu bahasa hatimu?
Apakah kau masih mengingatku dan benar~benar membuktikan janjimu itu fan?
Selama ini aku selalu terbayang akan semua itu dan kian hari kian menggunung
menjadi rindu padamu dan mungkin juga telah berbenih perasaan lain dihatiku.
Apakah kaupun juga merasakan semua kegundahan hati ini fan?
Andaikan saja angin mampu bicara, akan ku titipkan sebait kata sebagai
jawaban atas pertanyaanmu dulu.
Aku "Gladyz".
Dengarkanlah seruanku ini. Dipinggir pantai ini namamu selalu ku teriakkan.
Dari mentari hendak menyapaku dipagi hari atau kala sore hingga surya karam
ditelan gelapnya malam.
Biar dingin dan terik mentari menguji, aku tak akan pernah berpaling untuk
melupakanmu.
Bagai deburan ombak dilautan lepas sana. Yang menghempas dan menerjang
karangnya bertubi~tubi. Perasaanku terhadapmu bagaikan karang yang akan
selalu kokoh meski diterjang seribu ujian.


Angin hang nong kono tolong sampekno,wudan hang nong kene gedhigi rasane.
Riwayat semono insun ambi riko,gedhigi rasane gedhigi critane.


Nada dering handphoneku berbunyi tanda ada panggilan yang masuk.Kurogoh
handphone didalam saku celanaku dan ku lihat nama Andri yang tertera dilayar
handphoneku.


Pagi non. . . .
Masih melepaskan pandang dan meneriakkan nama irfan dipantai atau sudah
pulang ke mess?

Pagi juga ndri. Dah lama nggak telfon,tumben sepagi ini telfon aku. Lagi
dapat lotre ya ndri?

Dasar cewek matre,diotakmu adanya cuma pulsa dan uang. Sekali~kali isi
otakmu dengan nama cowok barumu biar tiap hari tidak jadi orang linglung
sendirian dipinggir pantai.

Sebemarnya yang matre itu aku apa kamu tho ndri? Lama nggak nelfon,sekali
nelfon pasti pertama yang di sebut cowok dan cowok.
Ngomong~ngomong kapan rencana mau insafnya ndri,diundang ya aku kalau ntar
mau insaf?

Capek berdebat terus. Tiap kali ditelfon pasti ceramah melulu.

Yang ngajak berdebat itu siapa non,ak cuma. . . .

Iya iya iya………… ngalah dech aku.
Oya dyz,besok kamu libur nggak? Wahyu pengen ketemu sama kamu,dia pengen
ngenalin temennya sama kamu?
Itu cowok asal pacitan dan cakep lho orangnya dyz.

Makan sendiri tuch cakep!
Aduch ndri please dech,jangan nambahi bebanku terus bisa nggak?
Lihat cowok ~ cowok yang selama ini sudah kamu kenalin ke aku. Tidak ada
yang masuk kriteria cowok yang aku cari,semuanya ku eliminasi. Sekarang
masih mau ngenalin cowok lagi ke aku.

Tapi untuk kali ini kamu pasti akan suka sama dia. Karena itu cowok mantan
pengamen loh dipacitan.

Iya dech kalau gitu,tapi bukan untuk besok. Aku nanti malam ada tugas jaga
sampai besok pagi.
Sudah ngerti kan,jadi aku besok nggak bisa nemuin kalian. Ingat jangan kasih
nomerku sama itu cowok. Kalau kamu sampai ngulang yang dulu ~ dulu,awas!!!

Bersamaan dengan itu ku matikan handphoneku dan tak ku pedulikan andri yang
masih nerocos berusaha nerangin tentang asal usul cowok yang mau dikenalin
ke aku tersebut.


Malam minggu ini cuaca sangat dingin sekali ku rasa. Ku sembunyikan tubuh
mungilku didalam jaket levi's hitamku dengan ditemani tembang ~ tembang
kasih lagu malaysia favoritku.
Ku lirik gelang jam yang melingkar ditanganku
yang telah menunjuk pukul 12.00 malam lebih.
Ku perhatikan para pasienku sudah pada tertidur pulas dan mungkin telah
telah bermimpi indah dalam lelap mereka.
Tiba ~ tiba ku dikejutkan dengan suara lagu nada dering dari handphoneku.

Wahyu,ngapain dia tengah malam begini telfon aku?

Tanyaku dalam hati penuh dengan keheranan.

Hallo,selamat malam. Maaf ganggu istirahat malamnya mbak gladyz.

Suara dari ponsel wahyu yang di sebrang sana.

Maaf,kamu siapa ya?

Aku temannya wahyu yang baru datang dua bulan disini mbak. Kenalkan aku
irfansyah dari pacitan,kalau boleh tahu mbak gladyz aslinya mana?

Aku bukannya menjawab pertanyaan orang yang mengaku bernama irfansyah
tersebut. Justru aku diam seribu bahasa,dan anganku terbang melayang melukis
nama dan wajah irfansyah. Sang pengamen yang selama ini telah menggantung
hatiku.
Ada getar yang luar biasa dalam hatiku ketika dia menyebutkan namanya. Tapi
perasaanku tetap sama,tidak dengan begitu mudah langsung percaya dengan
ucapannya. Karena dulu andri dan wahyu pernah bersekongkol dengan
mendatangkan irfansyah palsu dalam hidupku. Semenjak kejadian itulah
hubungan persahabatanku dengan andri dan wahyu kian renggang.
Bukan karena aku membenci dan marah akan kebohongan mereka berdua. Akan
tetapi yang sangat aku sesalkan mereka begitu tega mempermainkan perasaanku.
Dan malam ini datang lagi seorang cowok yang mengaku bernama irfansyah pula.
Entah sampai kapankah mereka akan terus mempermainkan hatiku. Tapi aku juga
tetap masih memberikan kemaafan buat mereka.

Kok malah diam,jangan ~ jangan aku lagi ganggu istirahat malamnya mbak
gladyz ya?

Oh nggak kok. Aku malah senang ada yang nemani aku ngobrol malam ini.
Oh iya,mas irfan tadi tanya asalku ya?
Aku dari kediri maz.

Sengaja aku berbohong sama dia,karena selama ini aku mengenalkan diriku sama
teman ~ temanku termasuk andri dan wahyu kalau aku berasal dari kediri.

Oh kediri tho. Tak kira dari magetan mbak gladyz ini.

Besok mas irfan libur ya,kok sudah larut begini belum tidur?

Rencana semula begitu tapi nggak jadi. Kan mbak gladyz besok nggak bisa
nemuin aku.

Maaf ya mas irfan,malam ini aku ada tugas jaga sampai besok pagi.

Tidak apa ~ apa kok. Kan masih ada waktu untuk kita ketemu dan saling kenal
dilain hari nanti?

Mudah ~ mudahan saja ya mas irfan?


Semenjak malam minggu itu hari ~ hariku kian berubah. Irfansyah selalu hadir
di hari ~ hariku meski hanya sebatas suara saja. Aku merasakan ada yang beda
pada dirinya dengan cowok ~ cowok yang pernah dikenalin keaku oleh andri dan
wahyu. Ada ketulusan dalam
persahabatan yang ia beri untukku. Tapi disisi lain aku masih tetep pada
satu hati
yaitu buat irfansyahku. Sedang irfansyah yang ini tetap ku jadikan teman
dekat saja. Ditambah lagi dia sekarang telah menjadi sang vocalis di group
band yang dibentuknya bersama teman ~ temannya yang lain. Pasti banyak cewek
~ cewek yang ngefans sama dia. Bahkan irfan juga sudah mendapatkan seorang
dambatan hatinya. Yang selalu disanjung dan dipuja ~ pujanya tiap kali
menelfonku.

[Iya,gadis itu sangat special buatku ditaiwan sini. Dialah sumber inspirasi
dari semua lagu ~ lagu yang aku cipta. Karena dia aku menemukan secercah
cahayaku yang dulu padam. Dan aku juga berharap bahwa dialah satu orang yang
selama ini aku cari ~ cari dalam pengembaraanku. Karena didalam hatiku
merasakan getaran cinta itu].

Tak terasa satu tahun lebih sudah persahabatan yang telah kami berdua jalin.
Namun hingga detik ini pula belum pernah satu kalipun kami saling bertatap
muka langsung. Semua dikarenakan jarak dan waktu libur kami yang selalu
bertentangan. Kalaupun ada aku juga berbohong dan mencari ~ cari alasan agar
kami berdua tidak dipertemukan.
Mungkin karena itulah keakraban kami kian merenggang. Irfan jadi lebik fokus
dengan group bandnya. Sedangkan aku lebih suka menyendiri melepaskan beban
kerinduanku pada ombak pasang yang menerjang karang ~ karang dipantai.
Bagiku hanya hembusan bayu dipagi hari dan hangatnya sapaan sang surya di
kala senja yang mencium sayu wajahku.
Sebagaimana dengan pagi ini. Ku telusuri pinggiran pantai yang masih
berkabut. Ku teriakan jeritan hatiku yang mengharapkan kehadiran seseorang
yang tiada kunjung datang. Ku berharap hembusan dingin angin pagi ini
menyampaikan salamku pada dia yang
selama ini aku cari.

Ombak yang disana,sampaikan berjuta rasa yang berkecambuk dijiwa ini. Agar
dia turut merasakan lirik nafas kerinduan dan cinta ini yang tersusun hingga
tak bertepi.
Tuhan..... Andainya irfan memang Engkau takdirkan menjadi imamku,pertemukan
kami segera mungkin. Sungguh aku sangat mencintainya.

Deburan ombak kian kencang menghantam batu ~ batu karang. Suara burung ~
burungpun mulai menyannyi bersahutan diatas ranting pohon. Sang suryapun
mulai malu ~ malu menampakan eloknya. Ada sedikit kehangatan tersorot
ketubuhku.
(Selamat pagi kawan.)Ucapku padanya.

Pagi dyz,sudah bangun belum?
Sorry selama ini aku tidak hubungi kamu,gimana kabarmu?
Oh ya dyz,tanggal 15 januari nanti aku ada undangan manggung ditaichung.
Untuk yang kesekian kalinya aku sangat mengharapkan kedatanganmu dyz.
Please. . . . Demi aku dyz?!

Isi sms yang dikirim oleh irfan.

Pagi juga fan,kabarku baik giman dengan kabarmu?
Tapi maaf fan,untuk yang kesekian kalinya pula aku ngecewain kamu lagi.

Laporan balasankupun telah terkirm ke nomornya irfan. Dan tak berapa lama
kemudian irfan menelfonku.

Kenapa dyz kamu tidak pernah mau nemui aku. Apa kamu takut kalau pacarmu
marah.
Sebegitu mahalkah harga pertemuan buatmu dyz.
Atau kamu sengaja ingin mempermainkan perasaanku?
Kalau memang benar demikian,ku ucapkan selamat karena kamu telah berhasil!!!

Irfan aku.……

Belum sempat bibirku menjelaskan semuanya, irfan sudah lebih dulu mematikan
handphonnya dengan nada kemarahannya padaku.


Hari telah menghampiri siang namun mentari masih enggan bersinar. Rintik ~
rintik hujan turun lagi membuatku kian enggan meninggalkan kamar.

Dyz,majalah langgananmu sudah sampai.Tapi maaf tadi kubuka tanpa minta ijin
sama kamu dulu. Soalnya aku penasaran sama covernya yang cakep.
Tau nggak dyz,dia irfan vocalis group band yang pernah ku ceritakan ke kamu
itu. Tanggal 14 februari nanti dia akan pentas di Daan.

Celoteh sahabatku lina yang panjang lebar dan tidak henti ~ hentinya dia
memuja ~ muja nama irfan dihadapanku.
Memang selama ini lina sangat ngefans dengan group band irfan. Dan aku
sendiripun juga tidak pernah menceritakan kepada lina ataupun temanku yang
lain,kalau sebenarnya aku dan irfan sudah kenal dan bahkan lebih dari akrab
meski cuma lewat suara.
Tapi kini keakraban itu tinggal kenangan saja. Irfan sudah membenciku dan
yang jauh lebih membuatku terpojok dia beranggapan kalau aku telah
mempermainkannya.

Iya… iya… makan tuch irfan kalau sudah ketemu nanti. Sekarang mana
majalahku,aku juga perlu baca tau.

Linapun menyodorkan majalah itu padaku lalu pergi meninggalkanku sendiri
dikamar. Terus terang akupun juga sudah penasaran dengan wajah cowok yang
selama ini ku kenal namun belum sekalipun bertatap muka langsung dengannya
tersebut.

Tuhan,sedang mimpi atau nyatakah yang kulihat ini? Ku tatap lekat ~ lekat
cover majalah itu dan ku buka lembar demi lembar isinya.
Akhirnya ku temukan juga biodata sang cover yang bertuliskan nama irfansyah
asal dari kota pacitan. Dan yang jauh membuatku tidak percaya lagi kalau
ternyata irfan yang selama ini ku kenal lewat suara adalah satu orang yang
sama dengan irfan yang selama ini telah menggantung perasaanku.
Saat itu juga aku hendak menelfon irfan dan ingin menceritakan semuanya
tentang aku.
Namun niat itu aku urungkan karena teringat akan kemarahannya minggu lalu.
Ditambah lagi dihatinya irfan telah ada gadis lain yang sangat dipuja ~
pujanya.

[Ada sich,cewek itu paling special buatku diformosa ini. Karena dia adalah
penyemangat dan sumber inspirasiku dalam berkarya].
Ucapan irfan waktu itu telah membuatku paham dan mengerti. Tidak ada lagi
tempat buatku dihatinya meskipun kini aku datang padanya sebagai gladyz yang
pernah di tolongnya dulu.

Dyz,benar kamu tidak ikut lihat pentas irfan hari ini?

Nggak lin,kamu pergi saja dengan yang lain. Lagipula aku harus beres ~ beres
barang juga,kan waktuku disini tinggal dua minggu.

Benar nggak ikut,awas kalau nanti nyesal!!!

Ucap terakhir lina sambil melangkah berlalu pergi dariku.

Semilir sepoi angin pagi ini berhembus dari celah jendela kamar menerpa sayu
wajahku. Semilirnya seakan membuai dan mengajakku membuka kembali sepercik
kenangan yang lalu ketika pertama kalinya ku berjumpa dengan irfan.
Beningnya embun pagi dan bunga ~ bunga sakura yang berterbangan tertiup
angin turut memberi warna disamping kamarku.

Tut… tut… tut…

dua pesan messages tertera dilayar handphoneku.

Dyz,hari ini irfan akan pentas didaan.
Sebelum kamu pulang aku berharap kamu mau datang nemuin dia kali ini saja.
Jujur dulu aku memang banyak salah dan sering ngecewain kamu dengan
mengobral nomermu ke banyak cowok.
Semua ku lakukan hanya karena aku ingin melihat kamu melupakan pemuda
misteri itu dan memulai lembaran baru dengan orang lain. Tapi dyz, dengan
irfan beda. Aku melihat ada ketulusan dimatanya buatmu.
Jadi aku mohon,demi irfan dan juga demi persahabatan kita kamu harus datang
hari ini.

Itulah isi pesan yang dikirim andri. Lalu kubuka pesan yang kedua yang tiada
lain dari irfan.

Dyz,hari ini aku tunggu kedatanganmu ditaman daan. Tidak boleh pakai
tapi,kamu harus datang.
Please……… demi persahabatan kita.

Air matakupun membasahi pipi ketika membaca isi pesan dari irfan tersebut.
Memang antara kita hanya sebatas sahabat dan tak mungkin lebih dari itu.
Karena kamu telah memilih gadis lain untuk menjadi yang paling special
dihidupmu kini irfan.

Jam telah menunjuk pukul 8 pagi. Setelah lamanya berfikir kuputuskan untuk
menghadiri acara ditaman daan. Semua ku lakukan hanya karena aku ingin
melihat wajah orang yang selama ini aku rindukan.

Dari kejauhan kulihat irfan,andri,wahyu
dan juga teman ~ temannya yang lain.
Tiba ~ tiba irfan menelfonku.

Dyz,kenapa kamu belum juga datang?

Aku sudah datang fan,tapi maaf kalau aku tidak menemuimu sekarang.

Kenapa dyz?

Fan,group band kita sudah dapat giliran untuk naik panggung.

Teriak temannya irfan.

Fan,aku datang kesini untuk memberimu semangat. Jadi kamu jangan kecewain
aku.
aku janji setelah kamu nyanyi aku pasti menemuimu.

Benar kamu tidak bohong dyz? Janji?!!

Iya,aku janji fan.

Setelah yakin dengan jawabanku,irfan langsung mematikan handphonenya dan
melangkah menuju panggung dengan senyum manis tersungging diwajahnya.

Suara histerys dari penonton cewek memenuhi taman daan ketika group band
irfan naik keatas panggung. Tiga buah lagupun dibawakan irfan secara
berturut ~ turut. Ada rasa bahagia dan bangga melihat semua keberhasilan
irfan dalam bermusic.

Satu buah lagu terakhir yang akan aku nyanyikan. Lagu ini aku persembahkan
teruntuk orang yang paling terspecial buatku di taiwan sini. Dialah sumber
inspirasi dan penyemangatku untuk terus berkarya. Karena terakhir dari
namamu sama dengan dia,gadis MITRA ku.
Entah kamu itu dia atau bukan,tapi bagiku kau tetep sahabat terbaikku. Dan
jujur bila aku disuruh memilih,ak sangat mengharap kalau kamu adalah dia
orang yang selama ini aku cari dan yang selalu aku rindukan.
Lagu ini kupersembahkan buat kamu gladyz.

Akhirnya ku menemukanmu lagu milik dari group band naff.
Lagu terakhir yang dibawakannya dan yang dipersembahkan untukku.
Kini akhirnya aku mengerti kalau sebenarnya irfan merasakan pula apa yang
kurasakan. Dan ternyata apa yang diucapkannya dulu itu bukanlah main ~ main
dan ternyata orang yang selama ini aku cemburui bukanlah orang lain,
melainkan diriku sendiri.
Setelah lagu yang dinyanyikannya selesai irfan langsung turun dari panggung
dengan tergesa ~ gesa. Dan tak berapa lama kemudian dia menelfonku.

Irfan,apa kamu mencintai gadis itu?

Dyz,apa tidak bisa aku mengatakannya setelah kita ketemu?

Aku ingin kamu menjawabnya sekarang fan.

Iya,aku sangat mencintainya. Tak peduli saat ini dimana dia berada dan dia
mencintaiku atau tidak. Aku akan tetap mencintainya dan tak akan ku gantikan
posisinya di hatiku untuk gadis lain.

Setelah mendengar kejujurannya aku langsung mematikan handphoneku dan
melangkah menghampirinya.

Gladyz!!!

Serempak suara andri,wahyu serta teman ~ temanku yang lain saat melihat
kehadiranku.

Sedang irfan terdiam membisu memandangiku penuh dengan rasa ketidak
percayaannya.

Gladyz!!!

Dari arah lain ku lihat lina serta teman ~
temanku yang datang menghampiriku.

Jadi kamu sudah kenal sama irfan dyz,kenapa tidak bilang sama kami?

Aku tidak menjawab pertanyaan lina dan yang lainnya karena hatiku masih
dalam ketidak pastian.

Wahyu,bilang sekali lagi padaku kalau dia adalah gladyz?

Tanya irfan yang masih dalam ketidak percayaannya.

Iya bro,inilah cewek yang selama ini telah membuatmu penasaran itu. Sekarang
terbuktikan omonganku kalau kamu akan dibuat mati berdiri oleh
kecantikannya.
Sekarang gimana,apa kamu akan tetap mencari cewek misteri dari kota MITRA
itu atau kamu akan menggantikan posisinya buat gladyz?

Aku tidak akan menggantikan posisinya untuk siapapun. Dan aku juga tidak
perlu mencarinya lagi, karena dia sekarang telah ada dihadapanku.

Ucap irfan sambil melangkah mendekatiku dan direngkuhnya tubuhku ke dalam
pelukannya.

Akhirnya ku menemukanmu gadis MITRAku.

Akupun membalas pelukan irfan sambil kubisikan kata "aku mencintaimu
pengamen misteriku".

Aku mencintaimu dyz.

Aku juga mencintaimu fan.

Jadi gadis misterimu itu gladyz ini fan?

Tanya wahyu.

Jadi pengamen misteri yang selama ini namanya selalu kamu teriakin dipantai
itu irfan ini dyz?

Tanya andri.

He'eh.

Ucapku dan irfan secara bersamaan.

Walah dyz,andai dulu kamu mau diajak irfan ketemuan pasti seluruh penjuru
taiwan ini sudah jadi saksi romantisnya cinta kalian.

ucap andri yang seakan menyesalkan sikap egoisku dulu.

Hari inipun juga romantis dan jauh lebih berkesan.

Ucapku menimpali andri.

Terima kasih TUHAN,Engkau telah pertemukan kami kembali dalam suasana yang
penuh dengan kebahagiaan ini. Semoga Engkau menjodohkan kami dan tidak akan
memisahkan kami lagi hingga ajal menjemput kami nanti.

Akhirnya ku menemukanmu cinta sejatiku.

Name: Werdyzta Lawu

Phone: +886989441358

Address : zhanghwa county - Taiwan R O C

Email : werdyztalawu82@gmail.com

Photo jpg:
https://1a6769ee5b3acb3c60f9-82c33f5abbf70ea5f6ae24eb63aee1a1.ssl.cf2.rackcdn.com/142788/OZc7jYDY/my
home (12).jpg

Code Puisi: 82

0 comments:

Steam Coal | Industri Dan Niaga